PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Agama dan Perdamaian merupakan dua hal yang saling berkaitan,
karena hal diinginkan oleh agama adalah perdamaian. Namun konflik – konflik dan
kekerasan yang sering terjadi di Negara Indonesia sekarang ini adalah karena
perselisihan antar agama. Padahal agama dan kekerasan merupakan dua hal yang
bertolak belakang, seperti terang dan gelap. Agama seharusnya merupakan
pendamain jika terjadi kekerasan
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian agama dan perdamaian
2.
Hubungan agama dan perdamaian
3.
Fakta yang terjadi antara agama dan perdamaian
4.
Agama dan budaya perdamaian dalam masyarakat islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN AGAMA DAN PERDAMAIAN
Agama dalam bahasa sansekerta berasal dari kata “a” (tidak)
dan “gama” (kacau), jadi arti dari agama dari pecahan kata tersebut adalah
tidak kacau, atau agama merupakan suatu peraturan yang ada untuk mencapai
keadaan yang tidak kacau (tidak ada masalah, konflik, kekerasan, dll). Dalam
bahasa latin agama berasal dari kata religio (dari religere) yaitu mengikat
kembali hubungan manusia dengan Tuhan.[1]
Perdamaian merupakan
gagasan yang ideal dari semua bangsa,harapan umat manusia di muka bumi ini. Ada
yang menggambarkan perdamaian secara analogis dengan surga, yang di impikan
sebagai sebuah keadaan yang sangat menyenangkan, aman, tenang dan damai. Dalam
bahasa inggris pemakaian istilah damai (peace) menunjuk pada keadaan tanpa
konflik. Secara umum Perdamaian merupakan suatu perjanjian atau tindakan untuk
menuju kearah yang baik yaitu tidak ada konflik atau berhentinya percekcokan.
Ketika umat beragama yang satu menghormati dan menghargai umt
beragama yang lain. Rasa hormat dan menghargai ini bukan karena kepentingan
tertentu, tetapi tulus jujur dan kondusif.
Perdamaian dalam arti luas adalah penyesuaian dan pengarahan yang
baik dari seorang terhadap penciptaannya pada satu pihak dan kepada sesamanya
pada pihak yang lain. Hal ini berlaku bagi keseluruhan hubungan kosentris (
bertitik pusat yang sama) antara seorang dengan orang lainnya, seseorang
masyarakat, bnagsa dengan bangsa dan pendek kata antara keseluruhan umat
manusia satu sama lainya, dan antara manusia dan alam semesta.[2]
B.
HUBUNGAN AGAMA DAN PERDAMAIAN
Istilah
agama dan perdamaian sangat berkaitan erat, kedua hal ini berjalan berdampingan
sebagai terang dunia. Karena didalam agama itu sendiri tersimpan pesan
perdamaian. Tentu, setiap agama mengajarkan kasih kepada penganutnya, supaya
didalam kehidupan beragama tercipta damai dan sejahtera, yakni tidak ada
konflik, percekcokan, kekerasan, kecemburuan, dan lain sebagainya. Istilah
sejahtera sangat dekat dengan istilah damai, karena jika hidup kita damai maka
hidup kita akan sejahtera. Damai dan sejahtera merupakan inti dari semua ajaran
agama yang ada.
Didalam
agama Islam, mengajarkan tentang damai banyak yang berpendapat bahwa agama islam
adalah agama yang cinta damai. Berdasarkan dari penamaanya yaitu “Islam” yang berasal
dari bahasa Arab yang sudah jelas berarti “Damai/sejahtera” dan orang-orang
yang damai itulah yang terselamatkan. Ajaran agama islam selalu
mengajarkan kedamaian. Misalnya seperti firman Allah SWT dalam surah
al-Hujarat ayat 13 yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki laki dan perempuan, dan kami menjadikan kamu beberapa bangsa dan beberapa
suku-bangsa, supaya kamu saling kenal kenal mengenal satu sama lain”.
C.
FAKTA YANG TERJADI ANTARA AGAMA DAN PERDAMAIAN
Banyak
kasus – kasus yang melibatkan
agama-agama terjadi kerusuhan dimasyarakat. Banyak gereja, mesjid atau rumah
ibadah lainnya yang dirusak, dibakar. Akibatnya terjadi ketegangan di antara
warga yang berbeda agama. seperti di Poso, Ambon, Maluku dan beberapa daerah
lainya yang bisa di provokatori dengan alasan perbedaan agama. Begitu juga
dengan kasus terorisme yang terjadi mereka menggunakan alasan agama yaitu
berjihad. Fakta yang terjadi para penganut agama di Era ini seakan semakin
kehilangan pegangan dan norma hidup sehingga cenderung mempraktekkan kehidupan
yang bebas tanpa batas, lebih menonjolkan kekerasan dan mengembangkan nafsu
menghancurkan orang lain yang dianggap sebagai lawan demi kepentingan sesaat
mereka dan juga dikarenakan kesenjangan sosial yang terjadi. Hal inilah
yang menjadi problema yang sangat besar di masa kini, berupa masalah kedamaian
dan kerukunan antara umat beragama saat ini. Agama malah menjadi pemicu konflik
di peradaban ini.[3]
D.
AGAMA DAN BUDAYA PERDAMAIAN DALAM MASYARAKAT ISLAM
Agama dan budaya perdamaian dalam masyarakat Islam ternyata adanya
keterkaitan nilai-nilai agama yang lain dan juga perkembangan sosial, politik,
dan ekonomi pada masyarakat umumnya. Budaya perdamaian dikalangan masyarakat
islam, sebenarnya memiliki landasan yang kuat. Hal ini disebabkan oleh karena
banyak ayat-ayat didalam al-qur’an ataupun hadits nabi Muhammad SAW yang secara
jelas memberi petunjuk terhadap tumbuhnya budaya perdamaian. Sosialisasi budaya
perdamaian dalam konteks kekinian perlu ditingkatkan, sehingga esensi budaya
perdamaian itu membentuk budi pekerti setiap muslim, sehingga membentuk
perilaku yang kondusif untuk menciptakan perdamaian sesama umat beragama dan
sesama anggota masyarakat pada umumnya.
Esensi ajaran setiap agama adalah bagi seluruh umat manusia.
Seandainya seluruh umat beragama memegang teguh ajaran agamanya, niscaya tidak
mungkin umat beragama terlibat pada tindakan yang tidak sesuai dengan aturan
hukum ataupun etika bermasyarakat. kesenjangan dibidang sosial, ekonomi,
politik yang sering dominan menjadi sumber konflik dimasyarakat secara tidak
langsung dapat melibatkan umat beragama pada konflik. Esensi setiap ajaran
agama yang secara universal baik bagi
seluruh umat manusia itu, sebenarnya bisa jadi alat perekat utama didalam
kehidupan masyarakat yang plural,selayaknya di arahkan untuk mewujudkan budi
pekerti yang luhur berdasar ajaran agama masing-masing agama. Kebijakan ini
akan berdampak jauh, tidak saja bagi kerukunan anatara umat beragama,
mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai, tetapi juga menumbuhkan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang bermmoral, sehingga menumbuhkan praktek berbangsa
dan bernegara yang baik (“good governement” dan “good governance”).
Tetapi, dalam kenyataan sejarah kehidupan kemanusiaan, kita
harus balajar dari fenomena konflik yang melibatkan umat beragama yang sering
berlangsung dengan keras. Sejarah Eropa, Skotlandia, Kashmir sampai ke perang
salip, patut menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi umat beragama, agar
pengalaman yang buruk itu dapat di cegah di Indonesia di masa mendatang.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Agama merupakan suatu peraturan yang ada untuk mencapai keadaan
yang tidak kacau (tidak ada masalah, konflik, kekerasan, dll). Dalam bahasa
latin agama berasal dari kata religio (dari religere) yaitu mengikat kembali
hubungan manusia dengan Tuhan.
Istilah agama dan perdamaian sangat berkaitan erat, kedua hal
ini berjalan berdampingan sebagai terang dunia. Karena didalam agama itu
sendiri tersimpan pesan perdamaian. Tentu, setiap agama mengajarkan kasih
kepada penganutnya, supaya didalam kehidupan beragama tercipta damai dan
sejahtera, yakni tidak ada konflik, percekcokan, kekerasan, kecemburuan, dan
lain sebagainya. Istilah sejahtera sangat dekat dengan istilah damai, karena
jika hidup kita damai maka hidup kita akan sejahtera. Damai dan sejahtera
merupakan inti dari semua ajaran agama yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Anis
Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, 2005, kelmpok GEMA INSANI, Jakarta.
Elmirzanah,syafa’atun,dkk,2002,pluralisme,konflik,perdamaian;
yogyakarta;institut DIAN interfider dari the asia faundasion.
[1]Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, 2005, kelmpok GEMA INSANI,
Jakarta.hlm,5
[2] Elmirzanah,syafa’atun,dkk,2002,pluralisme,konflik,perdamaian;
yogyakarta;institut D
IAN
interfider dari the asia faundasion.hlm,11
[3] Ibid,hlm 12
[4]Muhaimin AG, MA, Daai Di Dunia Damai Untuk Semua,Jakarta: Proyek
Peningkatan Pengkajian Kerukunan Umat Beragma,2004, hlm,126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar