Breaking

LightBlog

Selasa, 07 Juni 2016

Agama dan Perdamaian


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Agama dan Perdamaian merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena hal diinginkan oleh agama adalah perdamaian. Namun konflik – konflik dan kekerasan yang sering terjadi di Negara Indonesia sekarang ini adalah karena perselisihan antar agama. Padahal agama dan kekerasan merupakan dua hal yang bertolak belakang, seperti terang dan gelap. Agama seharusnya merupakan pendamain jika terjadi kekerasan

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian agama dan perdamaian
2.      Hubungan agama dan perdamaian
3.      Fakta yang terjadi antara agama dan perdamaian
4.      Agama dan budaya perdamaian dalam masyarakat islam



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN AGAMA DAN PERDAMAIAN
Agama dalam bahasa sansekerta berasal dari kata “a” (tidak) dan “gama” (kacau), jadi arti dari agama dari pecahan kata tersebut adalah tidak kacau, atau agama merupakan suatu peraturan yang ada untuk mencapai keadaan yang tidak kacau (tidak ada masalah, konflik, kekerasan, dll). Dalam bahasa latin agama berasal dari kata religio (dari religere) yaitu mengikat kembali hubungan manusia dengan Tuhan.[1]
            Perdamaian merupakan gagasan yang ideal dari semua bangsa,harapan umat manusia di muka bumi ini. Ada yang menggambarkan perdamaian secara analogis dengan surga, yang di impikan sebagai sebuah keadaan yang sangat menyenangkan, aman, tenang dan damai. Dalam bahasa inggris pemakaian istilah damai (peace) menunjuk pada keadaan tanpa konflik. Secara umum Perdamaian merupakan suatu perjanjian atau tindakan untuk menuju kearah yang baik yaitu tidak ada konflik atau berhentinya percekcokan.
Ketika umat beragama yang satu menghormati dan menghargai umt beragama yang lain. Rasa hormat dan menghargai ini bukan karena kepentingan tertentu, tetapi tulus jujur dan kondusif.
            Perdamaian dalam arti luas adalah penyesuaian dan pengarahan yang baik dari seorang terhadap penciptaannya pada satu pihak dan kepada sesamanya pada pihak yang lain. Hal ini berlaku bagi keseluruhan hubungan kosentris ( bertitik pusat yang sama) antara seorang dengan orang lainnya, seseorang masyarakat, bnagsa dengan bangsa dan pendek kata antara keseluruhan umat manusia satu sama lainya, dan antara manusia dan alam semesta.[2]








B.     HUBUNGAN AGAMA DAN PERDAMAIAN
            Istilah agama dan perdamaian sangat berkaitan erat, kedua hal ini berjalan berdampingan sebagai terang dunia. Karena didalam agama itu sendiri tersimpan pesan perdamaian. Tentu, setiap agama mengajarkan kasih kepada penganutnya, supaya didalam kehidupan beragama tercipta damai dan sejahtera, yakni tidak ada konflik, percekcokan, kekerasan, kecemburuan, dan lain sebagainya. Istilah sejahtera sangat dekat dengan istilah damai, karena jika hidup kita damai maka hidup kita akan sejahtera. Damai dan sejahtera merupakan inti dari semua ajaran agama yang ada.
            Didalam agama Islam, mengajarkan tentang damai banyak yang berpendapat bahwa agama islam adalah agama yang cinta damai. Berdasarkan dari penamaanya yaitu “Islam” yang berasal dari bahasa Arab yang sudah jelas berarti “Damai/sejahtera” dan orang-orang yang damai itulah yang terselamatkan. Ajaran agama islam selalu mengajarkan kedamaian. Misalnya seperti firman Allah SWT dalam surah al-Hujarat ayat 13 yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan perempuan, dan kami menjadikan kamu beberapa bangsa dan beberapa suku-bangsa, supaya kamu saling kenal kenal mengenal satu sama lain”.











C.    FAKTA YANG TERJADI ANTARA AGAMA  DAN PERDAMAIAN
Banyak kasus – kasus  yang melibatkan agama-agama terjadi kerusuhan dimasyarakat. Banyak gereja, mesjid atau rumah ibadah lainnya yang dirusak, dibakar. Akibatnya terjadi ketegangan di antara warga yang berbeda agama. seperti di Poso, Ambon, Maluku dan beberapa daerah lainya yang bisa di provokatori dengan alasan perbedaan agama. Begitu juga dengan kasus terorisme yang terjadi mereka menggunakan alasan agama yaitu berjihad. Fakta yang terjadi para penganut agama di Era ini seakan semakin kehilangan pegangan dan norma hidup sehingga cenderung mempraktekkan kehidupan yang bebas tanpa batas, lebih menonjolkan kekerasan dan mengembangkan nafsu menghancurkan orang lain yang dianggap sebagai lawan demi kepentingan sesaat mereka dan juga dikarenakan kesenjangan sosial yang terjadi. Hal inilah yang menjadi problema yang sangat besar di masa kini, berupa masalah kedamaian dan kerukunan antara umat beragama saat ini. Agama malah menjadi pemicu konflik di peradaban ini.[3]


D.    AGAMA DAN BUDAYA PERDAMAIAN DALAM MASYARAKAT ISLAM
Agama dan budaya perdamaian dalam masyarakat Islam ternyata adanya keterkaitan nilai-nilai agama yang lain dan juga perkembangan sosial, politik, dan ekonomi pada masyarakat umumnya. Budaya perdamaian dikalangan masyarakat islam, sebenarnya memiliki landasan yang kuat. Hal ini disebabkan oleh karena banyak ayat-ayat didalam al-qur’an ataupun hadits nabi Muhammad SAW yang secara jelas memberi petunjuk terhadap tumbuhnya budaya perdamaian. Sosialisasi budaya perdamaian dalam konteks kekinian perlu ditingkatkan, sehingga esensi budaya perdamaian itu membentuk budi pekerti setiap muslim, sehingga membentuk perilaku yang kondusif untuk menciptakan perdamaian sesama umat beragama dan sesama anggota masyarakat pada umumnya.
Esensi ajaran setiap agama adalah bagi seluruh umat manusia. Seandainya seluruh umat beragama memegang teguh ajaran agamanya, niscaya tidak mungkin umat beragama terlibat pada tindakan yang tidak sesuai dengan aturan hukum ataupun etika bermasyarakat. kesenjangan dibidang sosial, ekonomi, politik yang sering dominan menjadi sumber konflik dimasyarakat secara tidak langsung dapat melibatkan umat beragama pada konflik. Esensi setiap ajaran agama yang secara  universal baik bagi seluruh umat manusia itu, sebenarnya bisa jadi alat perekat utama didalam kehidupan masyarakat yang plural,selayaknya di arahkan untuk mewujudkan budi pekerti yang luhur berdasar ajaran agama masing-masing agama. Kebijakan ini akan berdampak jauh, tidak saja bagi kerukunan anatara umat beragama, mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai, tetapi juga menumbuhkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bermmoral, sehingga menumbuhkan praktek berbangsa dan bernegara yang baik (“good governement” dan “good governance”).
Tetapi, dalam kenyataan sejarah kehidupan kemanusiaan, kita harus balajar dari fenomena konflik yang melibatkan umat beragama yang sering berlangsung dengan keras. Sejarah Eropa, Skotlandia, Kashmir sampai ke perang salip, patut menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi umat beragama, agar pengalaman yang buruk itu dapat di cegah di Indonesia di masa mendatang.[4]













BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Agama merupakan suatu peraturan yang ada untuk mencapai keadaan yang tidak kacau (tidak ada masalah, konflik, kekerasan, dll). Dalam bahasa latin agama berasal dari kata religio (dari religere) yaitu mengikat kembali hubungan manusia dengan Tuhan.
      Istilah agama dan perdamaian sangat berkaitan erat, kedua hal ini berjalan berdampingan sebagai terang dunia. Karena didalam agama itu sendiri tersimpan pesan perdamaian. Tentu, setiap agama mengajarkan kasih kepada penganutnya, supaya didalam kehidupan beragama tercipta damai dan sejahtera, yakni tidak ada konflik, percekcokan, kekerasan, kecemburuan, dan lain sebagainya. Istilah sejahtera sangat dekat dengan istilah damai, karena jika hidup kita damai maka hidup kita akan sejahtera. Damai dan sejahtera merupakan inti dari semua ajaran agama yang ada.












DAFTAR PUSTAKA
Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, 2005, kelmpok GEMA INSANI, Jakarta.

Elmirzanah,syafa’atun,dkk,2002,pluralisme,konflik,perdamaian; yogyakarta;institut DIAN interfider dari the asia faundasion.

Muhaimin AG, MA, Daai Di Dunia Damai Untuk Semua,Jakarta: Proyek Peningkatan Pengkajian


[1]Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, 2005, kelmpok GEMA INSANI, Jakarta.hlm,5
[2] Elmirzanah,syafa’atun,dkk,2002,pluralisme,konflik,perdamaian; yogyakarta;institut D
IAN interfider dari the asia faundasion.hlm,11
[3] Ibid,hlm 12
[4]Muhaimin AG, MA, Daai Di Dunia Damai Untuk Semua,Jakarta: Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Umat Beragma,2004, hlm,126

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox